Monday, January 23, 2012

THE JOY OF CARING


Dalam buku The Joy of Caring ini, Gary R. Collins, seorang profesor psikologi dari Trinity Evangelical Divinity School Illinois, menawarkan sebuah pemahaman yang alkitabiah dan praktis untuk mengembangkan kemampuan kita di dalam menolong orang lain khususnya ketika menghadapi pergumulan-pergumulan hidup mereka yaitu melalui "caring".

Di dalam penguraiannya, Collins membagi ke dalam tiga bagian utama yaitu: Prinsip-prinsip Caring, Prioritas Caring dan Hal-hal Praktis dari Caring. Secara prinsip ia menjelaskan bahwa, caring adalah salah satu bagian dari sifat Allah yang seharusnya menjadi fokus utama dalam gaya hidup setiap orang yang benar-benar ingin menjadi pengikut Kristus. Selanjutnya caring merupakan perwujudan dari sebuah perhatian yang mendalam dan tulus terhadap pergumulan yang dialami oleh orang lain.

Jadi caring dapat juga diartikan sebagai suatu prakarsa seseorang untuk mengenal orang lain, menghargai orang lain, menjadi orang yang dapat dipercayai dan setia bagi orang lain serta berani mengambil resiko apapun bagi orang lain. Oleh sebab itu di dalam caring harus terdapat unsur-unsur pengertian, keramahan atau kehangatan dan ketulusan yang kesemuanya itu diwujudkan melalui kasih dan belas kasihan yang nyata.

Inti pemahaman utama dari penjelasannya tentang caring ini sangat menarik, di mana ia menggunakan analogi "the Helper Theraphy Principle". Prinsip ini diterapkan dalam terapi yang dilakukan dalam dunia medis, bilamana ada seseorang yang telah sembuh dari ketergantungan obat bius atau alkohol, akan sangat terbantu ketika mereka justru dilibatkan kembali dalam usaha pemulihan orang-orang lain yang mengalami pergumulan yang sama. Collins membandingkan hal ini dalam kaitannya dengan prinsip caring seperti dalam ungkapannya: "Ketika kita menolong dan memperhatikan orang lain, kita, orang yang melakukannya adalah orang yang justru paling beruntung karena ketika kita memperhatikan orang lain, kita seringkali merasakan kepuasan dan penerimaan diri yang muncul dari kenyataan bahwa hidup kita berguna bagi orang lain" (hlm.16).

Secara prioritas Collins mengungkapkan bahwa caring dimulai dari pemahaman terhadap diri sendiri bahwa kita adalah gambar dan rupa Allah yang mempunyai natur dan kasih ilahi, di mana kita akan dimampukan untuk mengasihi orang lain melaluinya. Pemahaman tentang gambar diri yang benar juga akan mempengaruhi tindakan kasih kita. Selanjutnya caring harus dinyatakan dalam keluarga, komunitas di sekitar kita, bahkan kepada para pemimpin kita, dan terlebih lagi adalah kepada orang-orang lain yang membutuhkan perhatian itu: yaitu orang-orang yang hidup di dalam keragu-raguan karena penderitaan, sakit-penyakit, stress, depresi, kehilangan jati diri dan terlebih orang yang ragu akan imannya kepada Tuhan. Kepada orang-orang seperti inilah kasih dan perhatian itu harus kita nyatakan.

Menurut Collins, pemahaman tentang caring yang benar harus dimulai dari gereja. Gereja seharusnya menjadi model kehidupan yang penuh kasih, perhatian dan persekutuan seperti yang ditulis di dalam Ibrani 10:19-25, "…dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik…." Saya sangat tertarik dengan penjelasan Collins yang mengatakan bahwa caring harus dikaitkan dengan panggilan gereja yaitu: evangelizing, establishing, dan equipping (penginjilan, kedewasaan di dalam iman dan pemberdayaan umat). Semua ini dikaitkan dengan Amanat Agung Tuhan Yesus. Jadi caring sangat terkait erat dengan pertumbuhan jemaat baik secara kualitas maupun kuantitas dengan kata lain bahwa dengan menyosialisasikan dan menerapkan caring di dalam gereja maka secara otomatis, akan mempengaruhi suasana maupun atmosfir persekutuan di antara gereja itu sendiri.

Pada bagian terakhir, Collins menekankan bahwa penerapan caring dalam kehidupan kita akan membawa dampak

positif bagi kita sendiri seperti prinsip yang diterapakan Tuhan Yesus di dalam kehidupanNya. Saya setuju dengan pendapatnya bahwa "dalam pandangan Yesus, sukses dan kebesaran diberikan kepada mereka yang mau melayani" (hlm. 181). Dengan mengasihi dan memperhatikan orang lain, maka kita akan semakin diperbaharui di dalam pemahaman kita akan kasih Kristus dan kita sendiri akan menjadi orang yang bersukacita. Kasih itu telah dinyatakan Kristus melalui karya penebusanNya di kayu salib. Melalui pengalaman kita dengan Kristus dan melalui FirmanNya, kita dapat menjadi orang-orang yang mampu untuk mempedulikan orang lain.

Jadi kasih dan kepedulian kita (caring) kita merupakan perwujudan dari ungkapan syukur kita serta suatu tindakan syukur terhadap karya penebusan Kristus bagi kita. Memang benar bahwa caring mungkin sulit dan tidak nyaman bagi kita , tetapi kita harus ingat bahwa kasih dan kepedulian kita kepada orang lain adalah sangat berharga dan memuliakan Tuhan, dan itu adalah sukacita yang sejati dan kekal: sukacita karena mengasihi, sukacita karena melayani, the joy of caring.

Buku ini adalah sebuah buku how-to-do-it yang berisi prinsip-prinsip alkitabiah tentang caring yang disajikan dengan sederhana namun mendalam yang di dalam pembahasannya disertai dengan contoh-contoh kesaksian yang sangat menyentuh hati yang diambil dari pengalaman hidup Collins sendiri. Tujuannya adalah agar pembaca memahami dan mengalami sendiri sukacita caring seperti yang dijelaskannya dalam buku ini. Dari sudut isi, buku ini sangat terperinci di mana ia menguraikan caring ke dalam berbagai aspek yang luas serta mendalam baik dalam sisi psikologis maupun pemahaman alkitabiah yang radikal. Ia tidak hanya membahas caring dalam pengertian yang sempit namun ia telah menguraikan kaitan caring dengan panggilan gereja serta panggilan umat Kristen sebagai pengikut Kristus secara individual. Terlebih ia telah berhasil untuk mendorong kita sebagai pembaca untuk ikut terlibat di dalam panggilan ketaatan pengikut Kristus yaitu menjadi orang-orang yang caring terhadap orang lain.

Saya secara pribadi sangat menikmati uraian-uraiannya yang sangat sederhana namun mampu menggugah hati saya untuk segera menerapkan kebenaran-kebenaran yang ada di dalamnya. Caring adalah suatu keharusan mutlak sebagai setiap orang yang sudah mengalami kasih Allah. Kita tidak bisa memilih untuk tidak mengasihi orang lain, karena kita tidak bisa tidak harus mengasihi dan peduli terhadap orang lain. Itulah panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Dan buku ini telah menjadi motivator yang sangat baik karena telah menyajikan suatu realita yang relevan yaitu keharusan untuk mengasihi dan memperhatikan orang lain karena kasih dan kebenaran yang telah kita terima lebih dahulu dari Allah melalui karya penebusan Kristus.

No comments: