Tuesday, January 17, 2012

MODEL PENDIDIKAN : CHRIST-CENTERED EDUCATION (PENDIDIKAN YANG BERPUSAT PADA KRISTUS) Bagian 2



A. Tujuan Pendidikan

Di dalam bukunya Foundational Issues in Christian Theology Robert W. Pazmiño, memberikan suatu kerangka dasar pemikiran tentang istilah “pendidikan Kristen” yaitu,

1. Pendidikan Kristen adalah berdasarkan pada Alkitab, merupakan proses belajar mengajar yang dikerjakan oleh Roh Kudus (Christ-Centered). Ini berarti membimbing orang di semua tingkat pertumbuhan, untuk mengenal dan mengalami tujuan dan rencana Allah melalui Kristus, yang meliputi semua aspek kehidupannya. Ini juga mendorong mereka untuk terlibat di dalam pelayanan yang efektif, yang semuanya berfokus pada Kristus Sang Guru Pendidikan Sejati.

2. Pendidikan Kristen adalah Berpusatkan pada Kristus (Christ-Centered), berdasarkan
Alkitab, merupakan proses mengkomunikasikan Firman Allah yang tertulis melalui kuasa dari Roh Kudus dengan tujuan untuk memimpin orang lain kepada Kristus dan membangun imannya kepada Kristus.

3. Pendidikan adalah penciptaan kembali dan pengembangan dari hubungan yang benar
antara Allah dengan manusia, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan alam semesta.

4. Pendidikan adalah peletakkan dasar keilahian dan proses kerjasama yang manusiawi di mana manusia bertumbuh dan berkembang di dalam hidupnya, bertumbuh di dalam pengetahuan yang menyerupai Allah, iman, pengharapan, dan kasih melalui Kristus.

5. Pendidikan Kristen adalah proses membebaskan, sistematis dan keyakinan ilahi dan usaha manusia untuk membagikan pengetahuan, nilai, sikap, keahlian, sensitivitas dan tingkah laku yang konsisten dengan iman Kristen.

Ini mengacu pada perubahan, pembaharuan, dan reformasi dari pribadi (perorangan), kelompok, dan berbagai tingkatan oleh kuasa Roh Kudus untuk menyatakan kehendak Allah yang diekspresikan dalam Alkitab dan diwujudkan dalam pribadi Yesus Kristus.

Dari penguraian kerangka dasar pemikiran tentang “pendidikan Kristen” ini, maka terlihat jelas bahwa pendidikan Kristen merupakan suatu proses perubahan, pembaharuan, dan reformasi dari nilai-nilai, sikap, keahlian, pengetahuan dan tingkah laku manusia yang berpusatkan pada hubungan antara Allah dengan manusia, dan merupakan suatu proses yang dikerjakan oleh Roh Kudus dan didasarkan pada Alkitab. Semua ini bertujuan untuk membawa manusia kepada suatu hubungan yang benar dengan Allah melalui Yesus Kristus, inilah “Christ-Centered Education.”

Beranjak dari dasar pemikiran pendidikan Kristen ini, maka kita dapat membangun suatu tujuan dasar pendidikan Kristen itu sendiri. Ronald Habermars dan Klaus Isster (1992, 33-57) memberikan suatu usulan bahwa tujuan utama dari pendidikan Kristen adalah pendamaian/reconciliation.

Konsep ini diambil dari 2 Korintus 5:17-6:1 dan Kolose 1:19-23. Tujuan utama ini terdiri dari empat substansi sebagai berikut:

(1) persekutuan dengan Allah (melalui penyembahan dan doa),
(2) persekutuan dengan Tubuh Kristus (melalui dorongan dan nasehat),
(3) pembentukan karakter (melalui pemikiran yang ilahi (Fil 4:8) dan kehidupan yang saleh (Mikha 6:8)), dan
(4) pengutusan (penerimaan suatu karunia rohani dan respon kepada panggilan Tuhan).

Pada tahun 1952, Divisi Pendidikan Kristen dari National Council of Churches membentuk suatu komite yang diketuai oleh Lawrence C. Little. Mereka mendefinisikan suatu tujuan pendidikan yang utama yaitu, “the supreme purpose of Christian education is to enable persons to become aware of the seeking love of God as revealed in Jesus Christ and to respond in faith to this love in ways that will help them grow as children of God, live accordance with the will of God, and sustain a vital relationship to the Christian community.”

Sedangkan Kenneth L. Cober mengatakan, “the goal of educational ministry is that person become obedient disciples of Jesus Christ (Matt. 28:18-20), prepared for works of service and conformed increasingly to the image of Christ (Eph. 4:11-16).” Dari beberapa pendapat ini, dapat ditarik beberapa hal yang mendasar yang menjadi tujuan utama pendidikan Kristen yaitu membawa seseorang kepada suatu hubungan yang pribadi dengan Yesus Kristus (menjadi murid Kristus), menerima kasihNya sehingga akan membawa dampak perubahan karakter yang juga akan membawa dampak bagi lingkungannya. Jadi pendidikan Kristen adalah mengenal Allah dan memperkenalkan Allah (to know Him and to make Him known). Inilah tujuan pendidikan Kristen yang berpusatkan pada Kristus (Christ-Centered Education).

(Bersambung)

No comments: