Tuesday, January 17, 2012

MODEL PENDIDIKAN : CHRIST-CENTERED EDUCATION (PENDIDIKAN YANG BERPUSAT PADA KRISTUS) Bagian 5



D.Siapa yang Dididik?

Al Edeker dalam “A Philosophy of Christian Education” menguraikan beberapa perspektif Alkitabiah di dalam rangka memahami “siapakah yang dididik itu?”

Pertama, bahwa the student/pelajar/siswa/murid adalah seorang ciptaan Tuhan dan ia diciptakan dalam peta dan teladan Allah. Setiap murid itu memiliki nilai di dalam pandangan Allah. Ini berarti bahwa seorang murid juga harus menghargai murid yang lainnya. Seorang murid bukan warga kelas dua atau sebuah kontainer kosong yang perlu diisi, tetapi ia adalah seorang yang berharga dan potensial.

Point kedua adalah bahwa semua murid adalah orang berdosa. Bagaimanapun juga mereka memiliki keterbatasan, kesalahan, dan tingkah laku yang merusak yang berdampak pada pertumbuhan dan interaksinya dengan orang lain.

Ketiga, setiap manusia secara potensial adalah anak Allah yaitu di dalam Kristus.

Keempat, seorang murid mempunyai kemampuan untuk berubah dan bertumbuh. Pandangan Kristen menyatakan bahwa melalui pekerjaan Roh Kudus, tingkah laku yang merusak dari seorang murid akan bisa dikoreksi dan diperbaharui dalam proses pengudusan setiap hari.

Kelima, seorang murid bertanggungjawab di hadapan Tuhan untuk setiap perbuatannya, keberdosaan dan responnya di hadapan Allah. Saya sangat setuju dengan uraian Edeker selanjutnya bahwa seorang murid dikatakannya memiliki dua unsur penting yaitu potensialitas dan tanggung jawab. Ia akhirnya menyimpulkan ke dalam point-point sebagai berikut sebagai kriteria dasar seorang murid yang sejati:

1. The student should strive to grow into the likeness or Christ.
2. The Christian student should worship and glorify God through his/her learning and the application of that learning.
3. The student is to be a good steward of his/her talents.
4. The student should be diligent in all that his/her hands find to do.
5. The student should test all knowledge with Scripture and test spirits and teacher.
6. The student should apply his/her learning, being not only hearers but doers (James 1:22-25).
7. He or she should remain open to the work of the Holy Spirit.
8. He or she should value all of creation.
9. He or she should be in community and encourage others (Heb. 10:24-25).

Dilihat dari kriteria-kriteria dasar di atas, kita melihat bahwa seorang murid yang sejati memiliki dua unsur yang utuh yang penting untuk dikembangkan yaitu: potensialitas dan tanggung jawab. Ini mengandung dua sisi, ini mengandung dua implikasi bahwa seorang murid membutuhkan didikan dari luar namun ia juga harus melihat dirinya sebagai pribadi yang bertanggung jawab.

Ini semua dikerjakan bersama-sama baik oleh Roh Kudus maupun Guru yang dipakai Tuhan untuk mengejawantahkan "pengajaran-pengajaran Kristus" itu ke dalam hidup setiap murid, sehingga melalui proses pendidikan, akan terjadi transfer "nilai-nilai maupun kebenaran serta karakter Kristus" di dalam diri para murid.

(Bersambung)

No comments: